Kamu
Pernah aku sesekali bertanya kepada diriku sendiri. apa benar kamu lelaki yang pantas buatku?
kamu nyaris tidak pernah ada saat aku membutuhkan teman.
kamu hampir selalu menjadi biang dalam semua masalahku.
kamu tidak pernah tidak menjadi sebab dalam tangisanku.
kamu selalu berjalan, melenggang, menunjukkan dirimu didepanku seakan tidak ada satupun masalah yang kamu buat.
Tapi, tapi kenapa semua yang aku lakukan selalu berpolar kepada kamu?
kenapa aku khawatir saat sms ku tidak kamu balas?
kenapa aku cemburu waktu kamu membicarakan orang lain?
kenapa aku cemas ketika kamu tidak menjawab panggilanku?
kenapa aku harus takut? takut terlihat jelek, bertambah gendut, tidak fashionable, atau apapun yang tidak bisa dibilang sempurna?
Tapi, semua ketakutan, kecemasan, kekhawatiran hingga kecemburuan yang aku rasakan sangat tidak beralasan.
Apa kamu pantas ditakutkan, dicemaskan, dikhawatirkan, hingga dicemburui begitu dalamnya oleh aku?
oleh aku yang selalu kamu buat menangis?
oleh aku yang selalu kamu beri masalah?
oleh aku yang selalu peduli tanpa dipedulikan?
kamu mungkin memang tidak peduli, tidak mau peduli, tidak akan peduli dan tidak akan mau berusaha untuk peduli.
Lalu bagaimana dengan aku? ketakutanku? kecemasanku? kekhawatiranku? kepedulianku? dan perasaanku?
apakah mereka berbalas?
mungkin tidak.. bahkan mungkin kamu tidak tau aku nyata, hadir dan ada.
kamu nyaris tidak pernah ada saat aku membutuhkan teman.
kamu hampir selalu menjadi biang dalam semua masalahku.
kamu tidak pernah tidak menjadi sebab dalam tangisanku.
kamu selalu berjalan, melenggang, menunjukkan dirimu didepanku seakan tidak ada satupun masalah yang kamu buat.
Tapi, tapi kenapa semua yang aku lakukan selalu berpolar kepada kamu?
kenapa aku khawatir saat sms ku tidak kamu balas?
kenapa aku cemburu waktu kamu membicarakan orang lain?
kenapa aku cemas ketika kamu tidak menjawab panggilanku?
kenapa aku harus takut? takut terlihat jelek, bertambah gendut, tidak fashionable, atau apapun yang tidak bisa dibilang sempurna?
Tapi, semua ketakutan, kecemasan, kekhawatiran hingga kecemburuan yang aku rasakan sangat tidak beralasan.
Apa kamu pantas ditakutkan, dicemaskan, dikhawatirkan, hingga dicemburui begitu dalamnya oleh aku?
oleh aku yang selalu kamu buat menangis?
oleh aku yang selalu kamu beri masalah?
oleh aku yang selalu peduli tanpa dipedulikan?
kamu mungkin memang tidak peduli, tidak mau peduli, tidak akan peduli dan tidak akan mau berusaha untuk peduli.
Lalu bagaimana dengan aku? ketakutanku? kecemasanku? kekhawatiranku? kepedulianku? dan perasaanku?
apakah mereka berbalas?
mungkin tidak.. bahkan mungkin kamu tidak tau aku nyata, hadir dan ada.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda