Ups

Cup cup cup, jangan galau, jangan ragu :p

Kamu

Pernah aku sesekali bertanya kepada diriku sendiri. apa benar kamu lelaki yang pantas buatku?
kamu nyaris tidak pernah ada saat aku membutuhkan teman.
kamu hampir selalu menjadi biang dalam semua masalahku.
kamu tidak pernah tidak menjadi sebab dalam tangisanku.
kamu selalu berjalan, melenggang, menunjukkan dirimu didepanku seakan tidak ada satupun masalah yang kamu buat.
Tapi, tapi kenapa semua yang aku lakukan selalu berpolar kepada kamu?
kenapa aku khawatir saat sms ku tidak kamu balas?
kenapa aku cemburu waktu kamu membicarakan orang lain?
kenapa aku cemas ketika kamu tidak menjawab panggilanku?
kenapa aku harus takut? takut terlihat jelek, bertambah gendut, tidak fashionable, atau apapun yang tidak bisa dibilang sempurna?

Tapi, semua ketakutan, kecemasan, kekhawatiran hingga kecemburuan yang aku rasakan sangat tidak beralasan.
Apa kamu pantas ditakutkan, dicemaskan, dikhawatirkan, hingga dicemburui begitu dalamnya oleh aku?
oleh aku yang selalu kamu buat menangis?
oleh aku yang selalu kamu beri masalah?
oleh aku yang selalu peduli tanpa dipedulikan?

kamu mungkin memang tidak peduli, tidak mau peduli, tidak akan peduli dan tidak akan mau berusaha untuk peduli.

Lalu bagaimana dengan aku? ketakutanku? kecemasanku? kekhawatiranku? kepedulianku? dan perasaanku?
apakah mereka berbalas?

mungkin tidak.. bahkan mungkin kamu tidak tau aku nyata, hadir dan ada.

Ini Akan Lebih Buruk

Mengambil keputusan ini setelah hampir 1,5 tahun bersama itu sangat berat. Tapi saya yakin bisa.Apa yang mau dipertahankan? pengertian? pengorbanan? harga diri?
Mengambil keputusan buat ninggalin orang yang lebih hebat untuk anda membuat saya merasa sangat bodoh. bodoh untuk mempercayai semua akan berjalan sesederhanan dulu. tetapi tidak. saya menutup semua lembaran saya untuk anda. saya sendiri akan menyelesaikan urusan saya. bangkit dan hilang dari kehidupan anda. menata ulang kehiduapan saya dan berjalan sebagaimana mestinya.

terimakasih sudah pernah bergabung,terimakasih sudah mau berbagi. terimakasih sudah mengijinkan saya menjadi bagian dari cerita anda dan begitupula sebaliknya. sekarang saya dan anda memiliki cerita masing-masing.

decission

Ini salah, ada yang salah. Sayangnya, aku nggak tau salahnya dimana. Seandainya bisa diperbaiki sendiri aku bakal memperbaiki sendiri, masalah yang timbul adalah ketidaktauan tentang apa yang salah.
kenapa ini harus jadi begitu rumit disaat seharusnya ini dipermudah. Kenapa ini jadi begitu sakit padahal ini bisa disembuhkan. Kenapa ini begitu berat, padahal sebenarnya ringan.
we used to shared laugh, love, story of life and... everything. we used to completed each other, we used to be perfect. now, we stand in the middle of the fucking serious problem and you say everything gonna be alright? NO! we have to talk! we have to face this problem together.

or you decide me to face this problem by myself?