senyum.. hilang.. jangan bicara..
saya berjalan seperti biasa..
baru saja pulang sekolah dengan wajah lusuh, berkeringat..
dijalan yang saya lewati saya berpapasan dengan seorang wanita muda, cantik, tinggi, dan cukup kurus.. dia tersenyum tetapi matanya memerah, seperti menahan marah yang amat sangat...
wanita cantik itu berlalu tapi langkah saya terhenti, saya terdiam, saya merasakan kemarahan wanita cantik itu dalam kepala saya..
tatapan mata yang garang dan memerah membuat jantung saya berdetak sangat cepat sampai dada saya sakit. kepala saya dipenuhi banyak pertanyaan, siapa wanita cantik itu? kenapa dia tersenyum pada saya? apa yang membuat matanya memerah seperti itu? apa dia marah? siapa yang membuat dia marah?
pertanyaan itu mengacaukan saya.. sebelum saya tidur.pun saya masih mengingat-ingat sambil menerka apa yang bisa saya jadikan jawaban dari pertanyaan saya..
sampai akhirnya tidur menyelesaikan semua terkaan saya..
*esoknya*
saya sengaja pulang sekolah lebih cepat dan melewati jalan yang sama dengan yang kemaren saya lewati.. berharap bertemu wanita cantik itu lagi..
sayang... saya tidak melihat wanita itu lewat pada hari ini..
saya hanya melihat seorang wanita tua yang menangis di sisi jalan,bersebrangan dengan saya..
wanita tua itu melihat saya, saya terdiam, mata kami bertemu, matanya tajam menatap saya, seperti berkata, "kamu! kamu tau sesuatu kan?"
jantung saya kembali berdetak kencang, seperti kemarin, lebih kencang ini, sampai dada saya sakit dan kepala saya terasa berat.. "apa? maaf, saya tidak tahu maksud perkataan nenek" jawab saya sambil gemetaran...
nenek itu menangis, saya bingung harus melakukan apa.. saya mndekati nenek itu dan memeluknya, "saya minta maaf,nek. jika saya kasar"..
nenek itu memandang saya. memeluk tubuh saya..
dekapanya hangat, sangat nyaman..
lalu dia berkata "kamu mirip anakku," "tapi dia lebih tua 5 tahun dari kamu"lanjutnya...
"maukah kmu nenek kenalkan dengan anak nenek?" tanya nenek itu padaku.
aku hanya mengangguk pelan.
aku diajak ke gudang rokok yang sudah lama tutup. nenek mengajakku ke bagian belakang gudang itu..
perasaanku tidak enak, tapi tetap ku lanjutkan langkahku yang di bimbing sang nenek.
"ini rima anakku". kata sang nenek
aku terkejut, nafasku seakan berhenti, dadaku sesak, sakit sekali rasanya...
apa yang aku lihat dalah pemandangan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.
rima, wanita yang dibilang sang nenek, anaknya adalah wanita cantik yang kulihat kemarin.
tapi bedanya, wanita cantik itu kini tebujur kaku, dengan mulut berbuih, rima meninggal..
sang nenek kembali menangis..
dan aku, aku hanya bisa berdiri diam.
hilang... tak bisa bicara.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda